Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa yang bisa kamu lakukan ketika di-bully atau melihat aksi bullying ?

Apa yang bisa kamu lakukan ketika di-bully atau melihat aksi bullying ?

Bullying itu apa ?

Bullying mencakup lebih dari serangan fisik. Itu bisa juga mencakup hal-hal berikut.

Cyberbullying. ”Cuma dengan beberapa ketikan lewat komputer,” kata Daniel, 14 tahun, ”reputasi seseorang—atau bahkan hidupnya—bisa hancur. Kayaknya berlebihan, tapi itu bisa terjadi!” Cyberbullying juga mencakup mengirimkan foto atau SMS yang memalukan lewat ponsel.

Serangan verbal. ”Cewek-cewek bisa kasar banget kalau ngomong,” kata Celine, 20 tahun. ”Aku enggak bakal lupa julukan mereka sama aku atau omongan mereka. Mereka bikin aku merasa enggak berharga, enggak diinginkan, dan enggak berguna. Mending aku ditonjok sekalian.”

Mengucilkan seseorang. ”Teman-teman sekolahku mulai jauhi aku,” ujar Haley, 18 tahun. ”Waktu makan siang, tempat duduknya sengaja dibuat kelihatan penuh supaya aku enggak bisa duduk sama mereka. Selama setahun, aku nangis dan makan sendirian.”

Siapa yang menjadi korbannya?

Anak muda yang kurang percaya diri. Para pem-bully bisa mendeteksi orang yang berpikir negatif tentang dirinya sendiri. Orang seperti ini sering kali adalah sasaran yang paling empuk, karena ia kemungkinan besar tidak bakal membalas.


Anak muda yang dianggap berbeda. Mereka menjadi sasaran para pem-bully lantaran penampilan, ras, agama mereka, atau bahkan karena punya keterbatasan—apa pun yang bisa dicemooh si pem-bully.

Si penyendiri. Beberapa anak muda yang kurang pintar bergaul mengasingkan diri dari orang lain dan menjadi mangsa empuk para pem-bully.

Kenapa ada yang orang suka mem-bully orang lain?

Berikut beberapa alasan yang umum.

Mereka punya anutan yang buruk. ”Sering kali, anak muda yang suka mem-bully memperlakukan orang lain . . . seperti mereka melihat orang tua, kakak, atau anggota keluarga mereka memperlakukan orang lain,” tulis Jay McGraw dalam bukunya Life Strategies for Dealing With Bullies.

Mereka sendiri pernah di-bully. Anak muda bernama Antonio mengakui, ”Dulu, aku muak dan bosan di-bully teman-temanku jadi aku mulai bully orang lain supaya bisa diterima. Kalau aku ingat-ingat lagi, aku sadar itu enggak benar!”

Mereka berlagak hebat—namun sebenarnya rendah diri. ”Anak-anak yang mem-bully berlagak hebat dan itu menjadi topeng untuk menutupi kepedihan yang dalam dan perasaan minder,” tulis Barbara Coloroso dalam bukunya The Bully, the Bullied, and the Bystander.

Apa yang bisa kamu lakukan ketika di-bully atau melihat aksi bullying ?

Jika dibully:

Gunakan humor. Misalnya, jika si pem-bully bilang kamu kelebihan berat badan, kamu bisa mengangkat bahu dan berkata, ”Yaa, nanti deh aku kurusin dikit!”

Pergi dari situ. ”Diam membuktikan kita dewasa dan lebih kuat dari orang yang mem-bully kita,” kata Nora, 19 tahun. ”Dengan diam, kita menunjukkan pengendalian diri—sifat yang enggak dimiliki si pem-bully.”

Berupayalah untuk percaya diri. ”Para pem-bully tahu kalau kita grogi,” kata gadis bernama Rita, ”dan mereka bisa pakai itu untuk menghancurkan seluruh kepercayaan diri kita.”

Jika melihat bullying :

Beri tahu seseorang. Dalam hal ini laporkan kepihak yang berwenang, di Indonesia kita punya Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau disingkat LPSK nah kita bisa melaporkan kejadian bullying itu disana agar selanjutnya bisa diberi arahan dan ditindak lanjuti :).

Sekian terimakasih sudah membaca :)